Your shopping cart is empty!
Judul: Syarah Hilyah Thalibil Ilmi, Akhlak Pencari Ilmu | Judul Asal (‘Arab): Syarah Hilyah Thalibil ‘Ilm (Perhiasan Penuntut Ilmu) | Penulis/Penyusun: Asy-Syaikh Dr. Bakr bin ‘Abdillah Abi Zayd rahimahullah | Tahqiq/Takhrij: Team Penerbit | Syarah & Penjelasan: Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin | Penterjemah: Saudara Nurdin | Penerbit: Akbar Media | Berat: 412g | Muka Surat: 288m/s. (Soft cover) | Ukuran buku: 24cm (tinggi) x 15.3 (lebar) x 1.4cm (tebal) | ISBN: 978-602-9215-53-3 |
Ilmu adalah suatu yang mengangkat kebodohan dan ketidak-tahuan. Menuntut ilmu yang syar’i itu adalah ibadah yang paling utama. Dan ibadah itu hendaklah dilaksanakan dengan ikhlash kerana mencari wajah Allah. Apabila ilmu yang dicari dengan ikhlash dan bermanfaat, maka ia pun menjadi pembuka jalan menuju Syurga.
Ilmu yang syar’i adalah hiasan manusia yang dengannya ia dapat tampil menawan dengan akhlak yang menyenangkan, cantik, dan menawan meskipun parasnya biasa-biasa saja. Ia juga dapat menjadi kaya meskipun keadaannya dalam keadaan miskin. Ia juga dapat menjadi sihat meskipun keadaannya sedang sakit. Ia juga dapat menjadi normal meskipun ia cacat. Ilmu adalah pengangkat darjat manusia. Manusia menjadi mulia adalah kerana ilmu yang dimilikinya, tanpa ilmu manusia akan menjadi rendah dan tidak bernilai meski memiliki rupa yang sempurna.
Ilmu yang syar’i adalah kebahagiaan yang sentiasa bersama manusia di mana pun dia berada. Meskipun manusia memiliki segudang harta melimpah di sekelilingnya namun bila dia tidak menguasai ilmunya maka dia takkan mampu mendapatkan kebahagiaan darinya. Kebahagiaan hanya dapat diraih lengan ilmu. Ilmu adalah nafas kehidupan manusia yang dengannya ia merasakan nikmat kehidupan ini.
Namun ilmu mungkin menjadi dua mata pisau yang saling berlawanan. Seseorang mungkin menjadi baik dengan ilmu dan boleh jadi berubah watak dengan ilmu, menjadi takabbur dengan ilmu dan boleh juga menjadi rendah hati dengan ilmu. Dan itu semua tergantung pada niat masing-masing individu tersebut, sama ada ilmu yang dicari itu membuahkan ilmu bermanfaat ataupun ilmu tercela. Ilmu yang dicari kerana mencari wajah Allah, atau kerana mendambakan dunia dan pujian di sebaliknya.
Ilmu itu akan hilang serinya jika tidak disertai dengan adab dan akhlak orang yang mengembannya.
Dan untuk membimbing manusia agar tidak salah langkah dalam mempelajari ilmu apatah lagi menggunakannya ke jalan yang tidak benar, maka dua orang ulama penuh karisma dan diperakui keteguhannya di atas sunnah, iaitu Syaikh Dr. Bakr bin Abdillah Abu Zaid pun tampil menulis sebuah buku yang berjudul Hilyah Thalibil Ilmi (Perhiasan Penuntut Ilmu) lalu kemudian disyarah (dihurai dan dijabarkan) oleh Syaikh Muhammad bin Soleh Al-‘Utsaimin. Kedua tokoh ulama ini merupakan pakar di bidang ilmu dan sangat dihormati oleh para pencari ilmu.
Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi pelita yang menerangi kehidupan para pembaca sekalian sehingga ilmu yang kita cari dan kuasai membuahkan rasa syukur, serta manfaat kebaikan lagi diredhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
