Allah 'Azza wa Jalla telah menjadikan dunia ini sebagai tempat persinggahan yang sementara, bukan tempat menetap yang abadi. Sekadar tempat beramal sebelum menuju destinasi abadi yang hakiki. Tarikan nafas kita terakhir di dunia ini pasti akan berakhir, dan kematian itu akan datang dengan membawa kesengsaraan atau kemudahan dan keindahan.
Suatu hal yang menarik atau mungkin menakutkan adalah apabila orang membicarakan apa yang akan terjadi setelah kematian. Islam memberikan keterangan perinciannya melalui kalam Allah (Al-Qur'an) dan khabar Rasul Allah. Dua sumber ini menjelaskan tentang akan adanya kejadian-kejadian yang mengerikan, atau suatu kenikmatan yang akan dialami oleh setiap manusia setelah kematiannya.
Kematian adalah pintu gerbang untuk menuju kehidupan alam akhirat. Islam memberikan keterangan, bahawa orang yang beriman dan bertaqwa akan mendapatkan balasan berupa kenikmatan setelah kematiannya. Manakala, orang yang kafir akan mendapatkan siksaan sama ada siksaan kubur mahupun siksa akhirat.
Kemudian, sebenarnya... Ada Apa Setelah Mati?
Pertanyaan inilah yang akan dijawab dan dijelaskan oleh buku ini. Buku ini menjelaskan tentang: detik-detik saat nyawa ditenggorokan, saat sakaratul maut dan saat ruh ditarik keluar, kehadiran syaitan saat menjelang kematian, kedatangan malaikat, fenomena sebaik ruh dicabut malaikat, hadis-hadis sekitar Nikmat dan Siksa Alam Kubur, Alam Kebangkitan dan Kedahsyatan Hari Kiamat, situasi Neraka dan Surga, detik-detik hari kebangkitan, tiupan sangkakala, perhimpunan di padang mahsyar, banyak lagi lainnya.
Kelebihan buku ini tidak hanya sekedar menjabarkan secara sistematik rentetan kejadian-kejadian yang dialami oleh setiap manusia setelah kematiannya. Akan tetapi dalam setiap menjelaskan kejadian-kejadian itu, penulis membentangkan sama pelbagai dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sehingga (khususnya) bagi para penuntut ilmu atau yang lainnya akan dapat mengambil matan (teks) hadis tersebut secara lengkap. Oleh sebab itu, buku ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk mengingatkan kita tentang adanya kejadian-kejadian yang mengerikan atau kenikmatan yang bakal dilalui oleh manusia setelah kematian, sehingga ia segera menyiapkan bekal untuk menyambut datangnya kematian.
Sebagaimana dalam sebuah hadis dikhabarkan, Seorang sahabat Anshar datang kepada Nabi dan memberi salam, kemudian beliau bertanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
“Wahai Rasulullah, siapakah mukmin yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Yang paling baik akhlaknya.” Beliau bertanya lagi, “Lalu siapakah pula mukmin yang bijak?” Rasulullah jawab, “Yang paling banyak mengingati mati dan paling baik dalam membuat persiapan untuk alam berikutnya, maka itulah orang yang bijak.” (Sunan Ibnu Majah, no. 4249. Dinilai hasan oleh al-Albani)
Maka semoga buku ini mampu meningkatkan keimanan kita terhadap adanya alam setelah kematian dan fakta keadaannya. Bahawa akan adanya hari hisab yang sekaligus akan menguatkan kita untuk beramal dengan lebih benar dan ikhlas. Dan demikian karektor orang yang bijak, iaitu yang sentiasa mempersiapkan bekal untuk masa hadapannya di hari akhirat. [Disediakan oleh Krew Atsar Ent., www.atsar.ilmusunnah.com]