Judul: Tuntunan Doa Dengan Asma'ul Husna | Penulis: Kompilasi hasil tulisan Syaikh Al-Albani, Syaikh Dr. Mahmud 'Abdurrazzaq, dan Syaikh Dr. Sa'id B. 'Ali B. Wahf al-Qahthani | Penerbit: Pustaka Ibnu 'Umar | Berat: 180g | Muka Surat: 171m/s.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah (Wafat: 751H) berkata:
وليست حاجة الأرواح قط الى شيء أعظم منها الى معرفة باريها وفاطرها ومحبته وذكره والابتهاج به، وطلب الوسيلة اليه والزلفى عنده، ولا سبيل الى هذا الا بمعرفة أوصافه وأسمائه، فكلما كان العبد بها أعلم كان بالله أعرف وله أطلب واليه أقرب، وكلما كان لها أنكر كان بالله أجهل واليه أكره ومنه أبعد، والله تعالى ينزل العبد من نفسه حيث ينزله العبد من نفسه
“Tidak ada keperluan (kebergantungan) rohani yang lebih besar berbanding mengenali Rabb-nya, Penciptanya, keperluan akan rasa cinta kepada-Nya, menyebut-Nya, merasa gembira dengan-Nya, meminta wasilah kepada-Nya, dan kedekatan di sisi-Nya. Tiada jalan untuk mendapatkan semua keperluan ini melainkan dengan mengenali Sifat-sifat-Nya dan Nama-Nama-Nya. Setiap kali seseorang lebih mengetahui semua itu (Nama-nama dan Sifat-sifat Allah), maka dia akan lebih mengenal Allah, lebih memohon (berdoa dan berharap) kepada-Nya dan merasa lebih dekat. Dan setiap kali dia ingkar terhadap semua itu (Nama dan Sifat-Sifat Allah), maka dia akan lebih jahil (bodoh) dengan tidak mengetahui Allah, ertinya dia pun akan lebih membenci-Nya dan lebih jauh dari-Nya. Seseorang hamba ditempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebesar kadar ia mengingati Allah di dalam dirinya.” (Ibnul Qayyim, al-Kaafiyatusy Syaafiyah m/s. 3, 4)
Maka dari itu, di antara salah satu tanda manusia bertauhid dan mengenal Allah, adalah dia sentiasa memanjatkan doa-doa kepada Allah dengan menggunakan nama-nama-Nya yang husna. Dia merasa dekat kepada Allah, penuh harap, takut, serta penuh rasa cinta. Ini adalah termasuk buah dan hasil mengenal Allah dengan nama-nama-Nya yang benar.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan hanya milik Allah nama-nama yang baik (asmaa’ul-husnaa), maka serulah (berdoalah) kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyeru nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang mereka telah kerjakan.” (Surah al-A’raaf, 7: 180)
Berdoa-lah dengan Asmaa’ul Husnaa, kerana berdoa dengan nama-nama-Nya akan membuatkan kita lebih khusyu’ dan lebih dekat, bahkan akan lebih dicintai Allah. Karena apabila berdoa dengan nama-nama-Nya dalam masa yang sama kita sedang melaksanakan suatu ibadah yang mempertaguhkan tauhid kepada-Nya. Ketika seseorang berdoa menyeru Allah dengan tauhid yang benar, maka ia akan yakin bahawa Allah itu al-Qariib (Maha Dekat) dan al-Mujiib (Maha Mengabulkan doa). Dengan perhatian dan penelitian yang sahih ini, mudah-mudahan doa-doa kita akan lebih dekat, lebih dicintai, dan akan diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla.