Judul: Kubur Yang Menanti; Tips Menyelamatkan Diri Dari Siksa Kubur | Judul Asal: Al-Qabru 'Adzabul Qabri... wa Na'iimul Qabri | Penulis: Asyraf B. 'Abdirrahman | Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir | Berat: 300g | Muka Surat: 190 m/s. | ISBN: 978-979-3956-04-6
Alam kubur merupakan suatu yang pasti. Setiap manusia pasti akan mengalami kehidupan di dalamnya. Kubur merupakan awal persinggahan dari kehidupan akhirat yang panjang dan kekal tak berpenghujung. Dan kubur adalah medan yang menjadi ujian pertama bagi manusia pada pasca kematiannya.
Disebutkan dalam hadis ‘Utsman (bin ‘Affan) radhiyallaahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya kubur adalah tempat (rumah persinggahan) terawal dari tempat-tempat (persinggahan) di akhirat. Bila seorang selamat darinya, maka setelahnya akan lebih mudah. Jika tidak selamat darinya, maka setelahnya akan lebih sukar.”
‘Utsman berkata, “Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidaklah aku pernah melihat suatu yang sangat mengerikan berbanding dari kubur.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 2308. Dinilai hasan oleh At-Tirmidzi)
Reungkanlah..., ketika tiba masanya anda pasti akan mati. Kemudian anda dimandikan, dikafani, disolatkan, dan akhirnya dihantar oleh keluarga, kerabat, dan sahabat anda ke tanah perkuburan. Di sana anda dimasukkan ke liang kubur yang sempit, lalu perlahan-lahan mereka mula menimbus tubuh anda dengan tanah hingga kubur anda tertutup rapat. Setelah itu satu persatu mereka pergi meninggalkan anda. Dan tinggallah anda seorang diri hanya berteman gelap dan sepi.
Dari sinilah perjalanan kebahagiaan yang kekal atau kesengsaraan yang abadi akan bermula. Di-awali dengan datangnya dua malaikat yang mengajukan beberapa pertanyaan. Tidak ada yang dapat menolong anda melainkan keimanan, amal kebaikan, dan do’a yang selalu anda panjatkan kepada Allah. Kerana itulah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam selalu mencontohkan agar berdo’a dan memohon perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, antaranya sebagaimana pada setiap tasyahhud akhir di penghujung solatnya.
Kerana itu, persiapkanlah diri kita ini untuk menghadapi ujian yang maha berat tersebut dengan membaca buku ini, memahaminya, mengambil manfaat darinya, dan mempraktikkan kandungannya. Mudah-mudahan ia akan menjadi sarana buat kita dalam memahami selok-belok kehidupan di alam kubur. Kerana apa yang dibentangkan oleh penulis melalui buku ini adalah sekitar keimanan akan kepastian datangnya alam kubur, sebab-sebab mendapat nikmat atau adzab kubur, sebab-sebab yang menyelamatkan seseorang hamba dari adzab kubur, di samping perbahasan-perbahasan lainnya seperti adab menziarahi kubur, dan hal-hal yang bermanfaat bagi si mati. Setiap kandungan yang dibahaskan, pasti akan dibentangkan sama dalil-dalilnya yang sahih sebagai pendukung.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan siksa api Neraka.