Judul: Tanya Jawab Fikih Imam Ahmad (Terjemahan Masail Imam Ahmad oleh Imam Abu Dawud) | Judul Asal (‘Arab): Masa’il Imam Ahmad | Penulis/Penyusun: Al-Imam Abu Dawud rahimahullah (275H) | Tahqiq/Takhrij: Abu Mu’adz Thariq bin ‘Iwadhullah bin Muhammad | Penterjemah: Misbah | Penerbit: Pustaka Azzam | Berat: 1042g| Muka Surat: 748 m/s. (Hard cover) | Ukuran buku: 24.7cm (tinggi) x 16.1cm (lebar) x 3.7cm (tebal) | ISBN: 978-602-2361-87-9 |
Buku ini berisi dengan catatan jawaban-jawaban Al-Imam Ahamd bin Hanbal (Wafat: 241H) terhadap pelbagai pertanyaan dari Al-Imam Abu Dawud (Wafat: 275H) rahimahumullah berkaitan pelbagai perkara mencakupi permasalahan feqah (seperti thaharah, solat, haji dan umrah, zakat, puasa, safar, jual-beli, wasiat, faraidh, nikah, hal-hal berkaitan fiqh jenazah), hadis-hadis (status hadis, perawi, takhrij, makna hadis, dll), serta sebahagian dari permasalahan manhaj dan aqidah.
Asy-Syaikh Dr. Thariq ‘Iwadullah berkata:
“Sejak kurun waktu yang lama, saya telah mula menghimpun pelbagai pendapat para imam-imam hadis dan hukum-hukum mereka berkaitan dengan hadis dalam bentuk penilaian sahih dan dha’if. Saya juga telah berusaha untuk menghimpun dan menyusunnya semampu mungkin.
Di antara imam-imam tersebut, bahkan merupakan imam dan junjungan dari para imam adalah Al-Imam Ahmad bin Hanbal. Di antara sumber terpenting yang saya jadikan acuan dalam menemukan pendapat-pendapat Imam Ahmad adalah kitab-kitab Al-Masa’il yang banyak diriwayatkan darinya. Ada yang telah diterbitkan, ada pula yang belum diterbitkan.
Selanjutnya, di antara kitab Al-Masa’il yang paling penting adalah kitab yang berisi permasalahan-permasalahan (soal-jawab) yang diriwayatkan dari Imam Ahmad oleh sahabat terdekatnya dan orang yang paling mengetahui mazhab beliau, iaitu Al-Imam Abu Dawud As-Sajistani pengarang As-Sunan.
Ketika saya mengutip darinya tema-tema yang berkaitan dengan projek ini, saya merasa sangat sedih dan kecewa dengan banyaknya kesalahan yang terjadi pada edisi-edisi terbitan (terdahulu) dari kitab besar ini. Maka saya berdoa, semoga Allah menghadirkan orang yang dapat menghilangkan debu-debu dari kitab ini lalu mempersembahkannya dalam bentuk yang sepatutnya.
Kemudian semangat ini semakin menguat ketika saya mendapati imam Ibnu Rajab Al-Hanbali banyak mengutip darinya dan menyandarkan pendapat kepadanya dalam Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari. Saat itu, saya pun melakukan tahqiq (penelitian dan penyemakkan) terhadap kitab (atau manuskrip) tersebut.
Selanjutnya Allah pun mengaruniakan petunjuk kepada saya untuk menemukan dua naskah manuskrip yang bagus yang berisi pertanyaan-pertanyaan ini. Saya pun memohon pertolongan kepada Allah dan tawakal kepada-Nya, lalu saya memulai melakukan tahqiq terhadapnya dan menerbitkan dalam berntuk yang ideal sebagaimana di tangan pembaca.
Saya memohon kepada Allah semoga Dia menerima amal saya ini, menjadikannya sebagai pemberat dalam timbangan kebaikkanku, menjadikannya bermanfaat bagi para ulama, dan semoga Allah menolong saya untuk menempuh jalan ini dan menyelesaikan proyek ini. Sesungguhnya Allah-lah yang menjalankan semua urusan dan Maha Kuasa terhadapnya.” (Dipetika dari Mukaddimah buku ini)
Semoga bermanfaat.