Judul: Misteri Nikmat & Syukur | Judul Asal (‘Arab): Kaifa Nakunu Minasy Syakirin | Penulis: Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan | Ta’liq/Takhrij/Tahqiq: - | Penerbit: Pustaka At-Tibyan | Penterjemah: Ahmad Syaikhu | Berat: 240gram | Muka Surat: 218 m/s. (Soft cover)
Mampukah kita menghitung nikmat-nikmat Allah Ta’ala yang telah kita dapat hingga saat ini? Tentulah tidak! Menghitung jumlah nikmat yang terdapat dalam sedetik waktu saja kita tidak akan mampu, apatah lagi nikmat-nikmat yang diberi atas kita selama satu hari bahkan selama hidup kita di dunia ini. MasyaAllah...
Tidur, bernafas, makan, minum, boleh berjalan, melihat, mendengar, dan berbicara, semua itu adalah nikmat dari Allah Ta’ala, bahkan bersin pun adalah sebuah nikmat. Jika dinilaikn dengan jumlah ringgit sudah tentu tidak ternilai sama sekali.
Tidak akan ada mesin kira atau satu kalkulator pun yang mampu menghitungnya. Sudah berapa banyak oksigen yang kita hirup? Berapa kali mata kita telah melihat atau sekadar berkerdip? Sampai bila-bila pun kita tidak akan mampu menghitungnya.
Lalu, apakah yang harus kita lakukan setelah mendapatkan semua nikmat-nikmat ini? Bersyukur atau kufur? Jika memang kita bersyukur, apakah yang telah kita lakukan, bagaimanakah mensyukurinya? Lalu, adakah kita telah benar-benar tergolong hamba yang bersyukur dengan benar?
Kerana itu, di dalam buku ini –insya-Allah- kita akan dapatkan beberapa perkara penting berupa tuntunan >>
1, memahami makna syukur dan pujian, hakikat nikmat, dan bagaimana menjadi hamba yang bersyukur.
2, mengetahui dengan apa kita bersukur.
3, meneliti pelbagai nikmat yang diungkapkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
4, memahami nikmat Islam dan Iman sebagai nikmat terbesar.
5, menyedari sebab-sebab lalai dari mensyukuri nikmat dan cara-cara mengatasinya.
6, menelusuri hasil mensyukuri nikmat Allah.
7, mengetahui akibat mengkufuri nikmat Allah. dan
8, bagaimana melaksanakan syukur (terima kasih) terhadap sesama manusia.
Ketahuilah bahawasannya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Semoga kita mampu menjadi hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala.