Your shopping cart is empty!
Judul: Bangkit dan Runtuhnya Daulah Bani Saljuk | Judul Asal (‘Arab): Daulah As-Salajiqah Wa Buruz Masyru’ Islami Li Muqawamah | Penulis: Prof. Dr. ‘Ali Muhammad Ash-Shalabi | Ta’liq/Takhrij/Tahqiq: - | Penerbit: Pustaka Al-Kautsar | Penterjemah: Masturi Irham & Malik Supar | Berat: 1.45kg | Muka Surat: 1039 m/s. (Hard cover)
Perjalanan sejarah umat Islam ditandai dengan pelbagai peristiwa; munculnya pelbagai dinasti yang memiliki pemerintahan, ekspedisi-ekspedisi penaklukan, pertarungan sengit di medan pertempuran melawan empayar kafir, sampai pada bangkit dan runtuhnya peradaban dan kekuasaan yang mereka bangun. Semuanya menorehkan rekam jejak sejarah yang mampu dijadikan pelajaran bagi umat-umat setelahnya dalam membangun masa depan.
Dinasti Saljuk kembali pada kabilah Al-Ghuz (Oghuz), salah satu kabilah di Turki yang memiliki dua puluh tiga cabang dari kabilah-kabilah yang ada. Mereka hidup di padang-padang pasir dan padang rumput yang luas, mulai dari perbatasan China sampai membentang hingga mencapai daerah persisir laut Al-Khazar. Mereka kemudian bermigrasi sampai ke Asia Kecil. Kabilah Al-Ghuz dikenali juga dengan sebutan Kabilah Turkuman, yang tinggal di daerah transoxiana (maa wara an-nahr) di wilayah utara Asia.
Pada awalnya, mereka tidak menggunakan nama Salajiqah (Saljuk) sebagai sebutan dari kabilahnya. Namun setelah muncul nama seorang tokoh, Saljuq bin Daqqaq, yang dari kabilah mereka dan berjaya menyatukan suku-suku yang menjadi cabang mereka pada tahun ke-empat Hijriyah, barulah nama tersebut digunakan. Kekuasaan Bani Saljuk pun secara perlahan mulai terbina.
Daulah Dinasti Saljuk mengalami pasang surut sejarah perjuangan. Dinasti Saljuk yang berpegang kepada manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah ini pernah mengalami fasa ketegangan dan pertembungan dengan kelompok Syi’ah Rafidhah atau kelompok bathiniyah di Iraq. Mereka juga terlibat dalam usaha memerangi pasukan salibis (tentera salib), hingga munculnya panglima agung, Imadduddin Az-Zanki.
Selain perjuangan di medan pertempuran, Dinasti Saljuk juga terlibat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan membangun peradaban. Mereka mengembangkan sistem pertahanan ketenteraan, persenjataan, benteng-benteng, sampai pada strategi perperangan. Pada masa Daulah Saljuk juga dibangun sebuah madrasah yang cukup terkenal bernama An-Nizhamiyyah. Madrasah ini menjadikan Mazhab Syafi’i sebagai rujukan, dan menentang keras usaha-usaha penyebaran ajaran-ajaran Syi’ah.
Buku yang ada di tangan Anda, pembaca yang budiman, adalah karya besar dari seorang ahli sejarah Islam masa kini, iaitu Prof. Dr. ‘Ali Muhammad Ash-Shalabi. Sebagai seorang ulama sejarah, Ash-Shalabi berusaha untuk memilah dan mengambil rujukan-rujukan dari sumber yang terpercaya. Atas sebab itulah, buku ini kaya akan referensi, yang akan membawa Anda pada lautan pengetahuan yang begitu luas.
Pihak penerbit berusaha menghadirkan buku ini dengan niat yang besar, agar sejarah umat Islam pada masa lalu, tak hanya tertimbun dalam rak-rak kusam, tetapi terus dibaca dan dipelajari, kemudian diambil pelajaran darinya. Kerana, di antara cara untuk melemahkan generasi muda Islam adalah dengan menghilangkan ingatan sejarahnya dari kepala-kepala mereka!
Semoga usaha menghadirkan buku ini mendapat ganjaran yang baik di sisi Allah, baik bagi penulis, penerbit, dan juga Anda, pembaca sekalian. Buku ini kami beri judul, “Bangkit dan Runtuhnya Daulah Saljuk”, sebagai usaha menghadirkan sisi sejarah yang utuh. Selamat membaca!
