Judul: Doa Tapi Keliru | Judul Asal (‘Arab): Tashih Ad-Du’a | Penulis/Penyusun: Asy-Syaikh Bakr bin ‘Abdillah Abu Zaid rahimahullah | Tahqiq/Takhrij: Penyusun | Penterjemah: Umar Mujahid L.c | Penerbit: Aqwam | Berat: 339g | Muka Surat: 256 m/s (Soft cover) | Ukuran buku: 22.9 cm (tinggi) x 14.9 cm (lebar) x 1.2 cm (tebal) | ISBN: 978-979-0391-32-1 |
Berdoa adalah ibadah yang sangat menakjubkan. Dalam berdoa, seorang hamba diberi kesempatan emas untuk meminta kepada Allah apa saja yang dia inginkan: hidayah, rahmat, rezeki yang lapang, keturunan, juga agar terhindar dari segala musibah. Allah tidak akan pernah bosan mendengar dan mengabulkan doa-doa dari para hamba-Nya. Dia-lah yang berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Aku perkenankan untuk kalian...” (Surah Mukmin, 40: 60)
Doa boleh dipanjatkan bila-bila dan di mana pun jua. Kelonggaran dalam berdoa bukan bererti syari’at tidak menggariskan ketentuan yang harus dipenuhi. Syari’at menetapkan keberadaan tempat, waktu, dan kandungan doa yang membuat doa semakin mustajab. Kesalahan dalam berdoa boleh mengakibatkan tidak terkabulnya doa, bahkan boleh sampai mengakibatkan dosa, kesyirikan dan bid’ah (kesesatan).
Buku karya Asy-Syaikh Bakr bin ‘Abdillah Abu Zaid ini memaparkan kesalahan-kesalahan dalam berdoa yang banyak berlaku dalam kalangan masyarakat kaum muslimin, lalu diikuti dengan pencerahannya. Maka, besar harapan kita supaya terhindar dari golongan kaum yang dikhabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana dalam sebuah hadis:
إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَا
“Akan muncul dalam kalangan umat ini suatu kaum yang melaupai batas dalam bersuci dan berdoa.” (Sunan Abi Dawud, no. 96, dari hadis ‘Abdullah bin Mughaffal)
Semoga bermanfaat.