Judul: Fiqih Jenazah Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah (Terjemahan Ahkamul Janaiz wa Bida’uha) | Judul Asal (‘Arab): Ahkamul Janaiz wa Bida’uha | Penulis/Penyusun: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani| Tahqiq/Takhrij: Penulis | Penterjemah: M. Abdul Ghoffar | Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i | Berat: 970g | Muka Surat: 520 m/s. (Hard cover) | Ukuran buku: 24.8cm (tinggi) x 18.0cm (lebar) x 2.9cm (tebal) | ISBN: 978-979-3536-24-8 |

Salah satu kewajiban seorang muslim terhadap sesama saudaranya yang seagama adalah menjenguknya dan menyampaikan khabar gembira kepadanya. Jika saudara yang kita jenguk dalam keadaan sakit teruk, maka hendaklah orang-orang yang menjenguk mengingatkannya agar segera bertaubat, melunasi hutangnya, dan berwasiat. Hendaklah mengingatkannya dengan lemah-lembut dan bahasa yang baik agar orang yang sakit tersebut tidak merasa ketakutan disebabkan ajalnya telah mendekat. Demikian pula terhadap orang yang sedang sakit, hendaklah didorong agar dia segera berusaha meninggalkan hal-hal yang tidak disukai oleh Allah, memohon ampunan dari dosa-dosanya, dan sentiasa berbaik sangka kepada Allah.

Jika ajalnya sudah dekat, disunnahkan kepada orang yang hadir di sisinya untuk membimbingnya mengucapkan لَا إِلهَ إِاِلَّا الله secara perlahan-lahan dan menghadapkannya ke arah kiblat. Jika dia sudah meninggal, hendaklah kedua matanya dipejamkan dan sendi-sendinya dilemaskan, serta mempercepat pengurusan jenazahnya selagi tidak ada kemaslahatan untuk menundanya. Pada saat itulah, Islam melalui petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, menentukan hukum-hukum yang berkaitan dengan pengurusan jenazah; (yang di antaranya) tata cara memandikan, tata cara mengkafani, mensolatkan, menguburkan, dan perkara-perkara lain yang berkaitan dengannya.

Bahkan Islam juga mengatur ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan oleh orang yang sedang sakit hingga ajal datang menjemput; ketentuan untuk kerabat orang yang meninggal; ketentuan takziyah; serta ketentuan ziarah kubur.

Bagi memudahkan kaum muslimin dalam merujuk panduan yang benar tentang tata cara mengurus jenazah dengan penjelasan yang sahih mengenai permasalahan tersebut, maka Alhamdulillah, dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, edisi terjemahan lengkap buku ini kembali kami hadirkan untuk tatapan pembaca setelah sekian lama tidak diulang-cetak. Buku ini berjudul Fiqih Jenazah Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ianya adalah hasil terjemahkan dari kitab asal (‘Arabnya)nya:

Ahkaamul Janaiz wa Bida’uha

karya seorang ulama besar ahli hadis, Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah (Wafat: 1420H).

Keistimewaan buku ini adalah penggabungan di antara metode ulama hadis dan fiqh, tahqiq dan takhrij, yakni di mana setiap perbahasan dimulakan dengan membawakan dalil-dalil berserta status keabsahannya, kemudian diikuti dengan penjabaran kandungan hadis diikuti pentarjihan kesimpulan yang paling baik menurut penulis dengan berdasarkan pendapat-pendapat para ulama mazhab dari pelbagai kitab. Penulis juga turut mengemukakan kritikan pada sebahagian dalil-dalil atau pendapat yang digunakan sebahagian pihak atau ahli ilmu yang lainnya yang ternyata tidak sahih atau lemah melalui penilaian hadis mahupun ushul fiqh.

Buku ini sangat penting untuk dimiliki setiap muslim yang berhasrat memahami pengertian umum serta lengkap tentang pengurusan jenazah berdasarkan sumber-sumber yang autentik, khasnya di saat-saat yang sangat diperlukan, seperti saat mengalami sakit atau ketika berlaku kematian salah seorang kerabat atau orang yang kita sayangi. Di saat-saat seperti itulah, diperlukan pemahaman dan tata cara yang benar dalam menyikapi situasi tersebut agar bersesuaian dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Di antara petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam pengurusan jenazah adalah menegakkan ‘ubudiyyah (pengabdian) kepada Allah sesempurna mungkin, yakni berbuat baik kepada mayat atau jenazah dan menyiapkannya untuk mengadap Allah dengan sebaik-baiknya. Dilanjutkan dengan menghantarkannya sampai ke destinasi terakhirnya, seraya memohonkan keteguhan untuk si mayit. Semua itu merupakan perkara yang memang paling diperlukan olehnya.

Selanjutnya di akhir bab bahasan ini, dihuraikan sebahagian besar senarai bid’ah-bid’ah dalam kalangan masyarakat Islam berkaitan jenazah, sama ada sebelum atau sesudah kematiannya, termasuklah perkara-perkara yang haram yang turut diamalkan oleh masyarakat terkait dengan hal kematian atau jenazah.

Berikut secara ringkas kami senaraikan sebahagian dari kandungan perbahasan buku ini:

1, Di bab pertama, penulis membahaskan sekitar tajuk “Apa Yang Wajib Dilakukan Oleh Orang Sakit” yang antaranya:

Bersabar dan sentiasa bersangka baik terhadap Allah.

Menghadirkan rasa takut kepada Allah dan tetap memanjatkan harapan dan taubat kepada Allah.

Tidak mengharapkan kematian.

Bersegera dalam menunaikan kewajiban atau wasiat.

Berwasiat secara syar’i.

Berwasiat jika dia meninggal dunia, maka hendaklah jenazahnya dikebumikan bersesuaian sunnah.

2, Mentalqinkan orang yang sakaratul maut; cara talqin, menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat, dan sekitar hukum mendakwahi orang kafir yang sedang sakaratul maut.

3, Kewajiban orang yang berada di sekitar si mati terhadap jenazah.

4, Apa yang wajib dilakukan oleh kaum kerabat si mati;

Bersabar dan bersikap tabah di saat menghadapi kematian.

Hukum berhias bagi wanita yang kematian anak, kerabat atau suaminya.

Hukum berkabung bagi wanita.

5, Hal-hal yang diharamkan dilakukan ketika berhadapan kematian; merangkumi perbahasan meratap, dan lain-lain.

6, Cara menyampaikan berita kematian menurut sunnah.

7, Tentang Husnul Khatimah (pengakhiran yang baik).

8, Perbahasan memandikan jenazah,

Disunnahkan agar segera memandikan jenazah,

Sunnah-sunnah ketika memandikan jenazah,

Pahala bagi orang yang memandikan jenazah,

Hukum mandi bagi orang yang baru memandikan jenazah,

Hukum mandi bagi jenazah yang mati syahid (mati dalam peperangan).

9, Perbahasan mengkafankan jenazah,

Tata cara yang benar dalam mengkafani jenazah,

Dari mana kos kain kafan diambil,

Kriteria kain kafan,

Bahagian tubuh yang harus dikafani,

Hukum mengkafani beberapa jenazah dalam satu kain,

Hukum pakaian orang mati syahid,

Cara mengkafani orang yang mati dalam keadaan ihram,

Perbahasan kafan wanita dan lelaki.

10, Perbahasan mengusung dan mengiringi jenazah,

Adab dan tata cara yang benar dalam mengusung dan mengiringi jenazah ke tempat penguburan.

Keutamaan dan pahala mengiringi jenazah,

Larangan berdzikir dengan suara yang kuat di sisi jenazah,

Cara berjalan ketika mengiringi jenazah,

Larangan mengiringi jenazah dengan sesuatu yang tidak disyari’atkan,

Hendaklah berjalan di belakang jenazah,

Hukum mengusung jenazah dengan kenderaan,

Hukum menghormati jenazah,

Sunnah berwudhu’ bagi orang yang mengusung jenazah.

11, Perbahasan Solat jenazah,

Hukum solat jenazah,

Dua golongan yang tidak wajib disolatkan jenazahnya,

Hukum memohonkan ampunan dan rahmat buat jenazah,

Solat jenazah dilaksanakan secara berjama’ah,

Jumlah minima jama’ah solat jenazah,

Manfaat jama’ah yang ramai dalam perlaksanaan solat jenazah,

Siapa yang lebih berhak menjadi imam,

Hukum solat jenazah sekaligus untuk beberapa orang,

Hukum solat jenazah orang per orang,

Hukum dan ada solat jenazah di masjid,

Posisi saf dan tata cara solat jenazah,

Tiga waktu yang diharamkan solat jenazah.

12, Penguburan jenazah,

Penguburan jenazah bagi orang muslim mahupun kafir.

Pemisahan antara kuburan kaum kafir dengan muslim,

Penguburan para syuhada’ (peserta perang yang terkorban dalam peperangan),

Waktu terlarang penguburan jenazah,

Keadaan liang kubur,

Penyediaan liang kubur yang disunnahkan,

Hukum penguburan dua jenazah atau lebih dalam satu liang kubur,

Penguburan jenazah adalah khusus bagi kaum lelaki,

Pihak keluarga lebih berhak dalam menurunkan jenazah ke liang kubur,

Suami dibolehkan menguruskan penguburan isterinya,

Cara memasukkan jenazah ke dalam kubur dan posisi yang benar,

Doa ketika meletakkan jenazah,

Hukum menabur tanah setelah menutup liang kubur,

Amalan sunnah sebaik penguburan,

Hukum duduk-duduk di saat penguburan,

Hukum mengeluarkan jenazah setelah penguburannya,

Hukum membuat liang kubur sebelum datang ajal.

13, Tentang takziyah,

Hukum Takziyah,

Amalan sunnah ketika menyampaikan takziyah,

Batas waktu takziyah,

Hukum membuatkan makanan untuk keluarga jenazah,

14, Apa yang bermanfaat bagi si mati?

Doa-doa kebaikan dan permohonan ampun serta rahmat untuk jenazah,

Melunasi hutang dan nadzar si mati,

Sampaikah pahala bacaan Al-Qur’an untuk si mati,

Maanfat amalan soleh seorang anak kepada si mati.

15, Sunnah dan adab-adab ziarah kubur,

Anjuran dan larangan dalam ziarah kubur,

Hukum ziarah kubur bagi lelaki dan perempuan,

Batasan ziarah kubur bagi kaum wanita,

Hukum membaca Al-Qur’an di kubur,

Sunnah mengangkat tangan ketika mendoakan penghuni kubur,

Hukum menanam pokok-pokok di kuburan.

16, Hal-hal yang diharamkan dilakukan terhadap kuburan.

17, Bid’ah-bid’ah berkaitan jenazah.

Akhir kata, kami berharap buku terjemahan ini dapat memberi manfaat yang besar bagi kaum muslimin di nusantara ini.

Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review