Senarai Penerbit
Categories
Maklumat Akaun

Dapatkan Sekarang

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya
Andai Aku Tidak Menikah Dengannya
Terbitan: Rumah Ilmu
Product Code: Rumah Ilmu (13(4))
Ukuran Buku: (Tinggi x Lebar x Tebal)(cm) 15.8 x 15.9 x 1.6

ISBN:
Availability: In Stock
Price: RM38.00
Qty:     - OR -   Add to Wish List
Add to Compare

Judul: Andai Aku Tidak Menikah Dengannya | Judul Asal (‘Arab): - | Penulis: Dr. Syafiq bin Riza bin Hasan Bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah, MA | Tahqiq/Takhrij: - | Penerbit: Rumah Ilmu | Penterjemah: - | Berat: 304 gram | Muka Surat: 304m/s., (Soft cover) | Ukuran: 15.8(Tinggi)x15.9(Lebar)x1.6(Tebal)cm |


Setelah mendengar banyak curahan hati dari para isteri yang suaminya tidak seindah harapan, rumah tangganya pun tak sehangat yang diimpikan; apalagi yang munculnya suami-suami yang konon alim di depan umum, hafalan ayat dan hadisnya sudah lumayan banyak, namun ketika berada di rumah, dia tidak sebaik digambarkan, tidak mempraktikkan hadis-hadis yang terhafal.

Ditambah pula dengan banyaknya buku-buku di pasaran yang ditujukan kepada kaum Hawa agar mereka menjadi isteri yang baik dan sholehah, mengabdi kepada suaminya, sedang suaminya sendiri tidak sesoleh yang diharapkan. Belum lagi melihat kepada pengajian-pengajian yang banyak diselenggara buat kaum ibu, dengan tema-tema agar mereka lebih taat dan patuh kepada suami; namun... kurang pulabuku-buku yang ditujukan  kepada kaum lelaki agar mereka memperbaiki diri, bercermin kepada sang Nabi dan menjadi suami sejati. Kurang pula kelas-kelas dan pengajian yang mengarah kepada fokus tersebut.

Maka, atas alasan-alasan itulah dan atas berkat taufik Ilahi dengan segala keterbatasan diri, penulis pun memberikan sumbangan dalam bentuk karya tulis.

Penulis melontarkan kata-katanya:

Aku menulis sebagai seorang putera yang memiliki seorang ibu

Sebagai seorang bapa yang memiliki puteri-puteri

Sebagai seorang saudara yang memiliki tiga saudari

Sebagai seorang suami yang memiliki seorang isteri

Aku ingin ayahku memperlakukan ibundaku dengan cara yang baik dan bijak.

Aku mengharap kelak puteri-puteriku menikah, suaminya menjadi pemimpin dan nakhoda yang baik nan soleh bagi mereka.

Aku ingin agar kakak dan adik-adikku dihormati, disayangi dan dilindungi oleh suami mereka. Dan aku pun akan berusaha mewujudkan apa yang aku tulis ini ke dalam bahtera rumah tanggaku, walaupu mungkin banyak kekuranganku di sana sini, ku harap semoga isteriku memaafkanku.

Akhi!!! Itulah panggilan yang akan mengiringi tulisanku, kerana buku ini aku peruntukan kepada para nakhoda dalam bahtera kehidupan ini.

Ketahuilah bahawa isterimu menikah denganmu dan menerimamu sebagai suami kerana memandang kepada indahnya akhlakmu dan baiknya hatimu, dengan harapan engkau dapat mendukungnya menuju ke taman-taman yang indah nun memikat.

Namun, setelah mereka meninggalkan segala kesenangan untuk menjadi..

Pelayan di rumahmu..

Penjaga di istanamu..

Penghibur di villamu..

Perawat anak-anakmu..

Juru masak di dapurmu..

Ternyata impiannya meruap begitu sahaja,

Angan-angannya malah sirna bak ditelan bumi.

Telah banyak buku-buku dan kajian-kajian yang ditujukan kepada para isteri, agar mereka menjadi lebih baik..

Agar mereka seperti Khadijah dan ‘Aisyah..

Agar mereka tidak banyak menuntut dan merungut..

Agar mereka menerima dan bersyukur..

Mungkin kau juga telah membelikan beberapa buku seumpama itu untuknya. Tapi mungkin belum banyak buku-buku dan pengajian-pengajian yang dikhususkan untuk kaum lelaki, agar mereka dapat mencontohi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di rumahnya- yang tidak banyak meminta haknya, namun lebih banyak melakukan tugas dan kewajiban serta memberikan hak-hak para isteri.

Perempuan ibarat gelas-gelas kaca yang sensitif, dia harus diperlakukan dengan cara yang halus dan penuh kehati-hatian dalam memegang dan membersihkannya. Bila kau sedikit kasar biasanya gelas itu akan tergores, dan bila kau lebih kasar lagi ia mungkin terjatuh dan pecah berkeping-keping. Ketika itu kau baru tersedar bahawa dirimu telah kehilangan sebuah gelas kebahagiaan, yang bila kau berusaha untuk merekatkannya kembali, ia susah untuk kembali kepada asalnya.

“Lembutlah kepada kaca-kaca (maksudnya para perempuan)...” (Shahih Al-Bukhari, no. 5856)

Begitulah pesan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan beliau telah memberikan pesan khusus kepada para lelaki agar memperhatikan hak gelas-gelas kaca tersebut, kerana kelak dia yang akan dipertanggungjawabkan:

“Sesungguhnya aku akan menimpakan kesulitan atas kalian yang menyia-nyiakan hak dua golongan yang lemah: (iaitu) anak yatim dan perempuan.” (Sunan Ibnu Majah, no. 3678)

Maka demi melanjutkan pesan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di atas aku menyusun tulisan ini yang belum pernah menjadi bahan pengajian umum di sebuah masjid di sini (Jakarta).

Semoga dapat menggugah hati yang terlena, membangunkan jiwa yang tidur, melunakkan qalbu yang keras dan menyirami bunga yang layu.

Semoga bermanfaat.

Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review

Your Name:


Your Review: Note: HTML is not translated!

Rating: Bad           Good

Enter the code in the box below:



© 2014 ATSAR Enterprise | Galeri Ilmu Ahli Sunnah. All Rights Reserved.

Website tuned by fidodesign.net