Judul: The History Of Hadith, Historiografi Hadits Nabi dari Masa ke Masa | Judul Asal (‘Arab): Al-Hadits wa Al-Muhaditsun | Penulis/Penyusun: Prof. Muhammad Abu Zahw | Tahqiq/Takhrij: Penulis | Penterjemah: Abdi Pemi karyanto dan Mukhlis Yusuf Arbi | Penerbit: Keira Publishing | Berat: 721g | Muka Surat: 393 m/s (Hard cover) | Ukuran buku: 25.4 cm (tinggi) x 18.1 cm (lebar) x 2.6 cm (tebal) | ISBN:  978-602-1361-53-5 |

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, para sahabat beliau, para tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, semoga Allah meredhai dan merahmati mereka. Merekalah yang telah mengibarkan hidayah Allah dan panji Sunnah, memuliakan periwayatan hadits, dan memeliharanya dengan penuh ketelitian. Melalui mereka terselamatlah hadis-hadis secara khusus dan agama ini secara umum dari pelbagai bentuk penyimpangan, pemalsuan, dan pentakwilan orang-orang jahil serta para pengusung kebatilan.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebuah kitab yang tidak tersentuh oleh kebatilan dari sisi manapun, sebagaimana firman-Nya:

يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Surah Al-Maidah, 5: 16)

Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutuskan Rasul-Nya untuk memberikan penjelasan mengenai kandungan yang terdapat di dalam Kitab, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan Kami turunkan kepada-mu Al-Qur’an, agar engkau menjelaskan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (Surah  An-Nahl, 16: 44)

Dalam menjelaskan Al-Qur’an, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidaklah berbicara dengan hawa nafsunya.

Demikianlah. Lalu, sebagaimana diketahui bahawa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah melintasi zaman dan masa yang panjang dan berbeza, di mana setiap masa memiliki tabiatnya sendiri. Untuk itu penulis telah memandang dalam menyusun kitab ini dengan menggunakan mekanisme penyusunan seperti berikut:

>> Muqaddimah, yang mencakup makna As-Sunnah, penisbatannya kepada wahyu (Al-Qur’an), kedudukannya di dalam agama, dan fungsinya yang menjadi penjelasan bagi Al-Qur’an.

>> Paparan dan penjelasan tujuh fasa pembukuan dan penyampaian Sunnah dari masa ke masa, yang mencakup; fasa awal: Sunnah di masa kehidupan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam; Periode kedua: Sunnah di masa Khulafa’ Rasyidin; Fasa ketiga: Sunnah pasca masa khulafa’ Rasyidin hingga akhir abad pertama hijriyah; Fasa keempat: Sunnah di abad kedua hijriyah; Fasa kelima: Sunnah di abad ketiga hijriyyah; Fasa keenam: Sunnah pada abad keempat hijriyyah sehingga masa keruntuhan Baghdad tahun 656 H; Fasa ketujuh: Sunnah pada abad ke-tujuh hijriyyah hingga sekarang.

>> Penutup; yang mencakup pelbagai rangkuman ilmu hadits dan usaha-usaha keras yang dilakukan para imam-imam hadis dalam memelihara dan menjaga sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Pelbagai penjelasan tentang sejarah kitab-kitab hadis, latar belakang penyususnnya, tokoh yang menyusunnya, dan methodologi penulisannya turut dijelaskan dengan baik lengkap dengan catatan kaki (rujukan).

Semoga bermanfaat.

Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review