Senarai Penerbit
Categories
Maklumat Akaun

Dapatkan Sekarang

Sifat Shalat Nabi oleh Asy-Syaikh Ibn ‘Utsaimin

Sifat Shalat Nabi oleh Asy-Syaikh Ibn ‘Utsaimin
Terbitan: Aqwam
Product Code: Aqwam
Ukuran Buku: (Tinggi x Lebar x Tebal)(cm) 23 x 15 x 1.8

ISBN: 9786027637528
Availability: In Stock
Price: RM38.00
Qty:     - OR -   Add to Wish List
Add to Compare

Judul: Sifat Shalat Nabi oleh Asy-Syaikh Ibn ‘Utsaimin | Judul Asal (‘Arab): Shifat As-Shalah | Penulis/Penyusun: Syaikh Muhammad Al-Utsaimin | Tahqiq/Takhrij: Yayasan Sosial Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin | Penterjemah: Umar Mujahid | Penerbit: Ummul Qura | Berat: 472g | Muka Surat: 291m/s. (Hard cover) | Ukuran buku: 23.0 cm (tinggi) x 15.0 cm (lebar) x 1.8 cm (tebal) | ISBN:  978-602-7637-52-8 |


Terdapat beberapa kisah, Pernah seorang sahabat Nabi yang sedang solat sunnah di masjid diperhatikan solatnya oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, lalu Nabi datang kepadanya dan memerintahkan agar mengulangi solatnya. Setelah diulangi, Nabi memerintahkan agar mengulanginya lagi sampailah 3 kali dia mengulanginya.

Setelah 3 kali disuruh mengulangi solatnya, sahabat Nabi itu pun menjelaskan bahawa itulah cara solat yang terbaik yang beliau tahu dan mampu lakukan, seraya beliau pun meminta agar diajarkan dan dijelaskan mengapa solatnya harus diulangi. Dengan lemah lembut, Nabi pun mengajarkan (antaranya), “... jika engkau hendak solat maka sempurnakanlah wudhu’, lalu menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah... (dan seterusnya)” (Shahih Al-Bukhari, no. 757, 793, 6251, 6667)

Di kisah yang lain dari sebuah hadis, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Sesungguhnya (ada) seseorang yang solat selama 60 tahun, namun tidak ada satu solatnya pun yang diterima. Barangkali dia menyempurnakan ruku’ tetapi tidak menyempurnakan sujud. Atau menyempurnakan sujud, tetapi tidak menyempurnakan ruku’nya.” (As-Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah, no. 2535)

Itulah di antara gambaran betapa Nabi sangat memerhatikan tata cara solat para sahabatnya, dan bahkan setiap dari umatnya. Ini bukanlah suatu yang asing bagi kita di mana solat adalah ibadah yang paling penting, yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama Islam. Solat adalah ibadah pertama setelah syahadatain, solat adalah pembeza antara seorang yang muslim dengan yang kafir, solat adalah tiang agama Islam, solat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab, dan seandainya solatnya baik, maka akan baiklah amal-amalnya yang lain, namun jika buruk solatnya, maka dia pun akan gagal dan merugi.

Semoga kita mengambil penting hal ini dan tidak memandang enteng persoalan solat kita seharian dan setiap tiba waktu-waktunya.


Asy-Syaikh Muhammad bin Soleh Al-‘Utsaimin berkata pada muqaddimah bukunya ini:

“... Allah akan semakin membukakan pintu-pintu ilmu dan iman yang tidak Dia bukakan kepada yang lain. Untuk itu, saya menggalakkan para penuntut ilmu khususnya, agar bepegang-teguh pada syi’ar-syi’ar islam, sama ada syi’ar yang  tampak mahupun yang tidak, berkaitan dengan hak Allah ‘Azza wa Jalla dan juga hak-hak sesama hamba, agar Allah semakin menambahkan ilmu, petunjuk dan cahaya.

Pelajarilah batasan-batasan (hukum-hukum) yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, agar kalian dapat beribadah kepada Rabb kalian dengan keterangan dan bukti nyata. Sebab, tidaklah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu. Tidaklah sama orang yang beribadah kepada Allah dalam keadaan dia tahu bagaimana cara beribadah kepada-Nya yang selari aturan syari’at Allah dan sunnah Rasul-Nya, dengan orang-orang yang beribadah kepada Allah dalam keadaan tidak mengetahui cara beribadah yang benar.

Ketika sudah mengetahui batasan-batasan yang Allah turunkan, maka bertaqwalah kepada Allah untuk tetap konsisten terhadapnya semampu anda dan menerapkannya seperti yang anda ketahui. Tidak perlu takut pada celaan ataupun kritikan orang lain.

(Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman), “Adakah engkau takut kepada mereka, padahal Allahlah yang lebih berhak untuk engkau takuti, jika kalian orang-orang beriman.” (Surah At-Taubah, 10: 13)

Kita semua tahu bahawa agama Islam dibina di atas lima rukun; bersaksi bahawa tiada ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah. Lima rukun ini berbeza dari sisi tingkatan, keutamaan, dan hukum-hukumnya, namun semuanya terangkai sebagai rukun Islam.

Terkait dengan solat, yang ada di tangan pembaca ini merupakan buku yang membahaskan tentang urusan solat. Mudah-mudahan Allah berkenan menjadikan buku ini bermanfaat dari sisi ilmu dan amal, berkenan menjadikan saya dan juga anda semua sebagai pembimbing dan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sengaja saya memilih tema (solat) ini kerana dua alasan:

Pertama: Kepentingan solat dari sudut syara’ dan mengingat solat adalah rukun Islam terbesar setelah dua kalimah syahadat.

Kedua: saat ini, banyak dari kaum muslimin yang meremehkan urusan solat.

Buku ini berisi penjelasan tema-tema sebagaimana berikut:

1, Makna shalat menurut etimologi dan terminologi syar’i.

2, Kapan dan di mana shalat diwajibkan.

3, Urgensi shalat dari sudut pandang syar’i.

4, Keutamaan dan manfaat shalat.

5, Peringatan dari menyia-yiakan shalat.

6, Hukum orang yang meninggalkan shalat.

7, Syarat-syarat shalat.

8, Sifat Shalat sesuai penjelasan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

9, Kewajiban-kewajiban dalam shalat.

10, Penjelasan tentang dua kaidah.

11, Urgensi khusyuk dan hal-hal terkaitan dengannya.

12, Hukum shalat berjamaah dan penjelasan hukum-hukumnya.”

Semoga bermanfaat.


Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review

Your Name:


Your Review: Note: HTML is not translated!

Rating: Bad           Good

Enter the code in the box below:



© 2014 ATSAR Enterprise | Galeri Ilmu Ahli Sunnah. All Rights Reserved.

Website tuned by fidodesign.net