Senarai Penerbit
Categories
Maklumat Akaun

Dapatkan Sekarang

100 Kiat bagi Orang Tua – Agar Anak-Insya Allah- Jadi Shalih dan Shalihah

100 Kiat bagi Orang Tua – Agar Anak-Insya Allah- Jadi Shalih dan Shalihah
Terbitan: Perisai Quran
Product Code: Perisai Quran
Ukuran Buku: (Tinggi x Lebar x Tebal)(cm) 20.5 x 14.5 x 0.8

ISBN: 9786029656282
Availability: In Stock
Price: RM16.00
Qty:     - OR -   Add to Wish List
Add to Compare

Judul: 100 Kiat bagi Orang Tua – Agar Anak-Insya Allah- Jadi Shalih dan Shalihah | Judul Asal (‘Arab): - | Penulis/Penyusun: Najmi Bin ‘Umar Bakkar | Tahqiq/Takhrij: - | Penterjemah: Penulis | Penerbit: Perisai Quran | Berat: 167g | Muka Surat: 124 m/s. (Soft cover) | Ukuran buku: 20.5cm (tinggi) x 14.5cm (lebar) x 0.8cm (tebal) | ISBN: 978-602-9656-28-2 |


Ini adalah risalah tarbiyatul aulad (pendidikan anak) yang ditulis secara ringkas dengan tujuan untuk meningkatkan usaha pendidikan anak dalam masyarakat, yang mana banyak didapati ketidakmampuan orang tua untuk mengetahui “seni mendidik anak” secara benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Kesalah-fahaman yang sering menimpa banyak orang tua dikeranakan mereka tidak mampu membezakan antara makna mengasuh dan mendidik, dengan tujuan untuk mendapatkan pahala di sisi Allah Ta’ala. “Mengasuh” membawa makna menyediakan makanan, pakaian dan segala sarana hidup yang sesuai. Adapun “mendidik” adalah menunjukkan jalan yang benar atau salah, halal atau haram, apa yang seharusnya dikerjakan atau apa yang seharusnya ditinggalkan dan sebagainya.

Begitu banyak buku-buku, pelbagai majalah dan tulisan yang menjelaskan akan dalil atau pun kisah-kisah tentang berbakti dan derhakanya seorang anak kepada orang tuanya, tetapi menurut apa yang kami ketahui sampai saat ini –wallahu a’lam- masih sedikit sekali adanya perbahasan secara ringkas atau terperinci tentang permasalahan “derhakanya orang tua kepada anak-anaknya” atau “bagaimana kiat agar para orang-orang tua insyaAllah mendapatkan anak yang shalih dan shalihah” dengan berdasarkan dalil-dalil dari ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis yang sahih serta perkataan para ulama yang mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘alahi wa Sallam.

Perlu kita ketahui bahawa seorang anak yang cinta kepada agama dan berusaha semaksima mungkin melaksanakannya dengan baik akan lebih berbakti kepada kedua orang tuanya dibandiingkan anak-anak yang kurang peduli dengan ajaran agama. Sebab dia ingin menjadi manusia yang dicintai Allah, mendapatkan taufiq-Nya dan ingin dapat melakukan kebaikan lebih banyak lagi.

Kedua orang tua dapat mengantarkan anak menuju “pintu Surga”, jika dia berbakti kepada keduanya. Namun orang tua juga boleh menjadi “pintu Neraka” bagi seorang anak yang berbuat derhaka kepada keduanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Pelbagai perbuatan baik dapat menjaga pelakunya dari kematian yang buruk, bencana dan kehancuran. Para pemilik kebaikan di dunia adalah para pemilik kebaikan di akhirat.” (Hadits Riwayat Al-Hakim, no. 3795)

Diantara perbuatan baik yang paling utama adalah berbakti kepada kedua orang tua. Perbuatan ini dapat memasukkan seseorang ke Syurga dengan izin Allah Ta’ala.

Apabila para orang tua melalaikan dan meremehkan pendidikan anak-anak mereka, maka anak-anak itu akan menjadi luka di dalam tenggorokannya di kehidupan dunia dan akan menjadi sebab ditimpakannya adzab kepada orang tuanya di akhirat kelak.

Rasulullah Shalllallahu ‘alahi wa Sallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ... وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا ... فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه

“Setiap kalian adalah pemimpin (dan) akan ditanya atas orang yang dipimpinnya. Seorang lelaki (suami) adalah pemimpin atas keluarganya dan dia akan ditanya tentang siapa yang dipimpinnya. Seorang wanita (isteri) adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang siapa yang dipimpinnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya atas orang yang dipimpinnya.” (Hadis riwayat Al-Bukhari, no. 893. Musim no. 1829)

Di riwayat yang lain:

“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya, adakah dia memelihranya ataukah dia sia-siakan, sehingga Dia bertanya kepada seorang lelaki tentang keluarganya.” (Hadis riwayat An-Nasaa’i, no.292. Ibnu Hibban, no. 1562)

Di hadis yang lain:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

“Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika dia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.”(Hadis riwayat Abu Dawud, no. 1692)

Allah Ta’ala berfirman:

... لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ...(233)

“... Janganlah seorang ibu menderita kerana anaknya dan janganlah seorang ayah (menderita) kerana anaknya....” (Surah Al-Baqarah, 2:233)

Anak merupakan kurniaan Allah Ta’ala dan amanah bagi orang tuanya. Anak yang shalih dan shalihah adalah anugerah dan merupakan tabungan bagi kedua orang tuanya di akhirat kelak. Mereka tidak mungkin dapat “dibeli”dengan wang, tidak seperti fast food yang dapat dipesan-kirim.

Jangan lupa, anak penyejuk mata dan pembahagia jiwa itu adalah hasil dari sebuah proses didikan dan pembentukan yang berlangsung terus-menerus. Sungguh tidak ada yang lebih berbahaya bagi seorang anak kecuali bila orang tua mereka tidak lagi berperanan langsung dalam mendidik mereka. Kerana itu, para ibu bapa atau orang tua harus terus belajar dan belajar. Mereka harus “cerdas” dalam mendidik anak-anaknya. Mendidik dan mengajar anak itu bukan perkara yang mudah dan bukan pekerjaan yang dapat dilakukan sambil lewa. Mendidik dan mengajar anak merupakan keperluan asas dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang tua.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...” (Surah At-Tahrim, 66: 6)

Sahabat Nabi; ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

“Ajarilah mereka untuk taat kepada-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, dan perintahkanlah kepada keluarga kalian untuk berdzikir (sentiasa mengingat Allah) agar Allah menjauhkan mereka dari api Neraka.”

Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Hendaklah engkau memerintahkan mereka untuk taat kepada Allah Ta’ala dan melarang mereka bermaksiat kepada-Nya. Hendaklah engkau menjalankan hukum Allah Ta’ala kepada mereka serta memerintahkan dan membantu mereka untuk melakukannya. Apabila engkau melihat mereka bermaksiat kepada Allah Ta’ala maka berilah peringatan dan laranglah mereka.”

Mengajar, mengarahkan, membimbing dan mendidik anak adalah usaha untuk mendapatkan “Syurga”. Mengabaikan semua itu bererti “Neraka”. Mendidik dan mengajar merupakan hadiah terbaik dan perhiasan terindah yang diberikan orang tua kepada anaknya. Nilainya lebih baik dari dunia dan segala isinya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (9)

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka risaukan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Surah An-Nisa’, 4: 9)

Oleh kerana itu, kami persembahkan tulisan sederhana ini untuk diri kami dan saudara-saudara kami kaum muslimin, terutama para ibu bapa muslim yang sangat mengharapkan semua anak-anaknya menjadi shalih dan shalihah.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kurnia-Nya berupa ana yang shalih dan shalihah kepada kita semua, anak yang sentiasa membantu dalam ketaatan, menjadi pengingat dari kelalaian, memberi nasihat ketika kita lupa terhadap nilai-nilai ajaran agama Islam serta memberikan manfaat dengan do’a dan istighfar mereka kepada kedua orang tuanya ketika mereka sudah berada di alam kubur dan juga di akhirat kelak.

Allah Ta’ala berfirman:

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ (55)

“Dan tetaplah memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”(Surah Ad-dzaariyaat, 51: 55)

Semoga bermanfaat.

Write a review

Your Name:


Your Review: Note: HTML is not translated!

Rating: Bad           Good

Enter the code in the box below:



© 2014 ATSAR Enterprise | Galeri Ilmu Ahli Sunnah. All Rights Reserved.

Website tuned by fidodesign.net