Senarai Penerbit
Categories
Maklumat Akaun

Dapatkan Sekarang

Fikih Doa

Fikih Doa
Terbitan: Darus Sunnah
Product Code: Darus Sunnah (14(4))
Ukuran Buku: (Tinggi x Lebar x Tebal)(cm) 21.5 x 14.5 x 2.2

ISBN: 9786027965515
Availability: In Stock
Price: RM30.00
Qty:     - OR -   Add to Wish List
Add to Compare

Judul: Fikih Doa | Judul Asal (‘Arab): Fiqhud Du’a | Penulis/Penyusun: Asy-Syaikh Mushthofa Al-‘Adawi | Tahqiq/Takhrij: Penulis | Penterjemah: Hisyam Ubaidillah Bukkar | Penerbit: Darus Sunnah | Berat: 508g| Muka Surat: 368 m/s. (Hard cover) | Ukuran buku: 21.5cm (tinggi) x 14.5cm (lebar) x 2.2cm (tebal) | ISBN: 978-602-7965-51-5 |


Sebagaimana orang yang mengerjakan solat mendapat pahala atas solatnya dan orang yang bersedekah mendapat pahala atas sedekahnya, demikian pula orang yang berpuasa, orang yang mengerjakan ‘umrah dan haji, mereka semua mendapat pahala atas amalan mereka.

Maka, demikian halnya dengan orang yang berdoa, dia mendapatkan pahala atas doa yang dipanjatkannya, sama ada doa tersebut dikabulkan mahupun ditunda pengabulannya. Setiap kali orang yang berdoa dengan mengangkat tangannya ke langit seraya berkata:

“Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku....”

Apabila dia bersungguh-sungguh dalam doa dan bertawassul dengan nama-nama-Nya, maka Allah memberikan pahala atas doanya.

Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahawa doa merupakan ibadah adalah:

Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah (Wafat: 279H) meriwayatkan dari hadis An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Aku telah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah.” (Sunan At-Tirmidzi, 5/374)

Lalu beliau membaca:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)

“Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku nescaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari mengibadahi-Ku, dia akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina-dina.”(Surah Al-Mu’min, 40: 60)

Perkataan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sebagaimana dikhabarkan Allah dalam Al-Qur’an:

وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدْعُو رَبِّي عَسَى أَلَّا أَكُونَ بِدُعَاءِ رَبِّي شَقِيًّا (48) فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا

“Dan Aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa-apa yang engkau seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Rabbku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Rabbku.” Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka ibadahi selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya’qub. Dan masing-masing mereka Kami angkat menjadi nabi.” (Surah Maryam, 19: 48-49)

Diawal ayat disebutkan, وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ “Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa-apa yang engaku seru (yakni dengan berdoa kepadanya),” lalu disebutkan setelah itu, فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ “lalu ketika dia (Ibrahim) telah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah.” Maka hal tersebut menunjukkan bahawa doa adalah ibadah.

Demikian pula salah satu pendapat dari kalangan ulama tafsir ketika menafsirkan perkataan salah seorang pemuda Ashabul kahfi (para penghuni gua):

رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا

“Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami tidak menyeru Rabb selain dia.” (Surah Al-Kahfi, 18: 14)

Yakni kami tidak akan menyembah (beribadah) kepada selain-Nya.

Semua itu menunjukkan bahawa doa merupakan ibadah.

Atsa dasar itulah, maka siapa saja yang berdoa kepada Rabbnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, maka dia diberikan balasan berupa pahala dengan izin Allah –sekalipun doa itu belum dikabulkan.

Demikian itu kerana dia berada dalam keadaan sedang beribadah sebagaimana orang yang melaksanakan solat, berhaji, berperang di jalan Allah dan seterusnya, mereka semua hakikatnya sedang melaksanakan ibadah.

Demikian pula orang yang berdoa, hakikatnya dia sedang beribadah, walaupun mereka bertingkat-tingkat dalam hal kedudukannya. Oleh kerana itu, sudah seharusnya untuk memberi perhatian pada hal-hal yang terkait dengan fikih ibadah tersebut.

Boleh jadi, seorang yang bersungguh-sungguh dan serius mencari rezeki namun dia tidak juga mencapainya, tetapi yang dia dapati atas kesungguhannya justeru kerugian pada hartanya.

Sementara, ada orang lain yang tidak seserius mana dan tidak sungguh-sungguh sepertinya, tetapi hanya dengan mengerjakan sedikit pekerjaan saja, kemudian dia berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, bertepatan pula dengan waktu-waktu mustajabnya doa, maka Allah Ta’ala pun mengabulkan doanya.

Ada juga orang yang membawa anaknya berubat ke dokter dan dia mengeluarkan sejumlah wang yang besar dengan harapan agar anaknya dapat sembuh kembali, namun anak tersebut tidak kunjung sembuh dari penyakit yang dideritainya. Sementara yang lain, anaknya menderita penyakit yang sama dan persis, lalu sang ayah berdoa dengan sebuah doa yang dikabulkan oleh Allah Dzat yang menyembuhkan penyakit, maka anaknya pun sembuh dengan izin Allah.

Demikian juga dengan seseorang yang mencari pendamping hidup yang dapat menjadi penyejuk matanya, dia mencari ke sana dan ke mari, namun dia lupa untuk memohon kepada Allah, maka dia pun belum juga mendapatkan pendamping hidupnya. Sementara orang lain yang dia berdoa kepada Allah agar diberikan pendamping hidup, lalu dia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencarinya, sehingga Allah pun mempertemukan jodohnya dan memudahkan jalan baginya.

Hal ini bukan bererti cukup dengan bertawakkal, meninggalkan usaha mencari rezeki, dan mengabaikan sebab-sebab kesembuhan, tentu saja tidak demikian. Akan tetapi, maksudnya agar seorang mukmin tidak melupakan doa dan kebergantungan kepada Rabbnya ‘Azza wa Jalla dalam setiap waktu dan kesempatan. Hanya kepada Allah tempat memohon pertolongan, tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dari pertolongan-Nya.

Semoga bermanfaat.

Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review

Your Name:


Your Review: Note: HTML is not translated!

Rating: Bad           Good

Enter the code in the box below:



© 2014 ATSAR Enterprise | Galeri Ilmu Ahli Sunnah. All Rights Reserved.

Website tuned by fidodesign.net