Your shopping cart is empty!
Judul: Panduan Amal Shalih di Musim Hujan | Judul Asal (‘Arab): - | Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal | Tahqiq/Takhrij: - | Penerbit: Pustaka Muslim | Penterjemah: - | Berat: 87gram | Muka Surat: 95 m/s., (Soft cover) | Ukuran: 17.3(Tinggi)x11.1(Lebar)x0.5(Tebal)cm |
Allah Ta’ala telah menjadi pengatur dan penguasa alam semesta, dan Dia telah mengatur jagad raya ini dengan begitu indah. Allah Ta’ala menghiasi langit dengan bintang-bintang, langit dan awan. Dari sanalah Dia turunkan air yang barakah bagi kehidupan bumi. Allah Ta’ala benar-benar menurunkan hujan sebagaimana firman-Nya:
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69)
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kalian minum. Kaliankah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?” (Surah Al-Waqi’ah, 56: 68-69)
Hujan tersebut diturunkan dari awan sebagaimana dalam firman-Nya:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14)
“Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak mencurah-curah.” (Surah An-Naba’, 78: 14)
Allah Ta’ala juga berfirman:
فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ
“Maka terlihatlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.” (Surah An-Nur, 24: 43)
Inilah tanda kekuasaan Allah Ta’ala, kesendirian-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta. Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus yang tidak ditumbuhi tanaman sehingga pada tanah tersebut pun tumbuhlah pelbagai tetumbuhan yang indah untuk dipandang. Allah Ta’ala telah menjelaskan yang demikian dalam firman-Nya:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (39)
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahawa engkau melihat bumi kering dan gersang, maka apabila kami turunkan air (hujan) di atasnya, nescaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Rabb Yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesunngguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Surah Fushshilat, 41: 39)
Itulah hujan yang Allah turunkan untuk menghidupkan tanah yang mati. Sebagaimana pembaca dapat melihat pada daerah yang kering dan yang amat jarang dijumpai air padanya, tatkala hujan itu turun, datanglah keberkahan dengan mekarnya kembali pelbagai tetumbuhan dan pepohonan kembali hidup setelah sebelumnya kering tanpa daun. Sungguh ini adalah suatu kurnia yang amat besar.
Dalam buku yang kecil ini, penulis akan membentangkan sebuah hasil tulisan yang cukup menarik yang dapat dijadikan sebagai panduan ibadah ketika hujan turun membasahi bumi. Di saat rahmat turun dari langit, bersamaan dengan itu juga kita akan dapat menuai pahala yang banyak.
Padanya penulis akan membahas bentuk keimanan yang berkaitan dengan hujan, metode memohon hujan, metode tatkala hujan tak kunjung henti, pelbagai amalan ketika hujan, dan beberapa hukum dan keringanan yang berkaitan dengan hujan.
Semoga bermanfaat.
