Senarai Penerbit
Categories
Maklumat Akaun

Dapatkan Sekarang

Takut Kepada Allah, Sudahkah Anda Melakukannya?

Takut Kepada Allah, Sudahkah Anda Melakukannya?
Terbitan: Pustaka Ibnu Katsir
Product Code: Pustaka Ibnu Katsir
Ukuran Buku: (Tinggi x Lebar x Tebal)(cm) 23.6 x 15.6 x 1.5

ISBN:
Availability: In Stock
Price: RM25.00
Qty:     - OR -   Add to Wish List
Add to Compare

Judul: Takut Kepada Allah, Sudahkah Anda Melakukannya? | Judul Asal (‘Arab): Al-Khauf minallaahi Ta’alaa | Penulis: Muhammad Syauman bin Ahmad Ar-Ramli | Ta’liq/Takhrij/Tahqiq: - | Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir | Penterjemah: ‘Abdul Ghaffar EM. | Berat: 411gram | Muka Surat: 281 m/s. (Soft cover)


Jika kita mengamati keadaan Umat Islam saat ini, kita akan dapati mereka benar-benar dalam keadaan yang sangat runcing. Mereka sangat jauh dari tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka tidak lagi peduli adakah perbuatan mereka masih dalam koridor yang dibenarkan oleh agama ataukah telah menyimpang darinya.

Perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya mereka tinggalkan dan tidak mereka pedulikan, sementara larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya mereka langgar dan mereka abaikan siang dan malam tanpa ada perasaan bersalah mahupun takut akan murka dan adzab Allah kepada mereka.

Maksiat dan dosa kita saksikan begitu merajalela di lingkungan kita, bahkan sebahagiannya telah menjadi sesuatu yang seakan halal dan dipandang lumrah. Di antara mereka ada yang mengambil minuman keras secara terang-terangan tanpa rasa malu sedikit pun. Ada pula yang menjadikan judi sebagai hobinya dan menganggapnya sebagai hal biasa. Ada juga yang bergaul bebas dengan lawan jantinanya, bahkan lebih dari itu melakukan sesuatu yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh seseorang terhadap istri dan suaminya melalui pernikahan yang sah. Dan yang lebih merunsingkan, perkara tersebut kini telah menjadi gaya hidup yang tidak hanya dianut oleh masyarakat kota, namun telah menular jauh hingga ke perdesaan, dan bahkan ke pusat-pusat pendidikan. Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un.

Dalam aktivifi mencari rezeki, ramai dari umat Islam tidak lagi menjaga norma-norma dan menekankan prinsip-prinsip agama. Istilah halal dan haram tidak berlaku bagi mereka, yang ada dalam akal mereka hanyalah bagaimana cara mengaut keuntungan sebanyak-banyaknya. Mereka tidak peduli jika dalam merealisasikan hal tersebut harus menzalimi dan mengambil hak orang lain, atau malah menimbulkan kerugian kepada orang lain. Perusahaan-perusahaan yang keji marak di negeri-negeri kaum muslimin. Bermula dari perusahaan rokok, perbankan riba, rumah-rumah urut (pelacuran) dan perniagaan-perniagaan lain yang merosak bahkan menghancurkan generasi muda. Praktik suap, penindasan, tidak amanah, dan rasuah pula marak di badan-badan kerajaan.

Sebab terjadinya fenomena tersebut tidak terlepas dari jauhnya Kaum Muslimin dari agama mereka, serta hilangnya rasa takut dan malu kepada Allah pada diri mereka. Ketika seseorang tidak lagi takut kepada Allah, maka ia akan kehilangan kawalan dan tidak lagi peduli pada sepak-terajangnya, adakah itu positif ataukah negatif. Dia lalai bahawa di atas sana ada Dzat Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, Yang sentiasa menyaksikan dan mengetahui setiap ucapan, gerak-gerinya, sekecil apa pun itu.

Allah Ta’ala berfirman:

أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ (16) أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ

“Adakah kalian merasa aman terhadap Allah yang di langit bahawa Dia akan menterbalikkan bumi bersama kalian, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau adakah kalian merasa aman terhadap Allah yang di langit bahawa Dia akan mengirimkan ribut yang mengandungi batu-batu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (Surah Al-Mulk, 67: 16-17)

Berbeza halnya dengan orang yang mempunyai pengetahuan agama mendalam, dan dia berilmu terhadap Allah yang Maha Agung; dia sentiasa takut kepada Allah dan sedikit melakukan maksiat. Apabila dia menyedari kesalahan pada dirinya, dia pun segala bertaubat dan berinabah kepada-Nya. Dia tahu bahawa Allah sentiasa mengawasi setiap gerak-gerinya dan akan murka bila melihatnya berbuat dosa, sehingga dia menahan diri darinya kerana takut tertimpa murka-Nya. Kerananya Allah memuji mereka dalam firman-Nya:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“...Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama (yakni orang yang mendalam ilmunya)...” (Surah Faathir, 35: 28)

Takut kepada Allah merupakan kewajiban bagi setiap hamba, kerana ia merupakan syarat keimanan, tanpanya keimanan seseorang tidak membawa makna apa-apa. Bahkan hati yang kosong dari rasa takut kepada Allah dapat dipastikan kosong pula dari keimanan kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (kerananya). Dan kepada Allah mereka bertawakkal.” (Surah Al-Anfaal, 8: 2)

Rasa takut merupakan salah satu jenis ibadah yang hanya boleh dipersembahkan kepada Allah semata. Sebab hanya dialah yang mampu memberikan manfaat mahupun minimpakan mudharat. Sehingga seorang hamba hanya boleh takut kepada Allah dan takut kepada adzab-Nya. Kerana itulah Allah menjanjikan Syurga bagi hamba-hamba-Nya yang takut kepada-Nya, sebab hal tersebut merupakan salah satu bentuk penzahiran peng-Esa-an terhadap Allah dalam beribadah kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ

“Dan bagi orang yang takut akan saat mengahadap Rabb-nya baginya dua Syurga.” (Surah Ar-Rahmaan, 55: 46)

Di samping itu, takut kepada Allah memiliki manfaat yang sangat banyak, di antaranya adalah; dia dijanjikan dengan naungan Allah pada hari Akhir (yang tiada naungan melainkan naungan-Nya), sebagai sebab dilindunginya dari segala bentuk keburukan, merupakan sebab kejayaan, menjadi sebab kepada rasa aman di hari Akhir, dan masih banyak keutamaan dan manfaat lainnya dari sisi Allah.

Rasa takut kepada Allah dapat dibentuk dengan cara melatihnya. Ada banyak faktor yang dapat mendorong hal tersebut. Di antaranya dengan mentadabburi ayat-ayat-Nya dan menekuni sabda-sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, merenungkan keagungan Allah, merenungi makhluk-makhluk ciptaan Allah yang agung dan rasa takut mereka yang luar biasa kepada Rabb mereka, seperti para Malaikat, langit, bumi, gunung dan yang lainnya.

Faktor lain yang turut dapat menumbuhkan rasa takut kepada Allah adalah mengingat kematian, menekuni dalil-dalil tentang siksa kubur, mempelajari hadis-hadis tentang peristiwa-peristiwa mengerikan di hari Akhir, menginsafi dahsyatnya siksa api Neraka, bermuhasabah terhadap dosa-dosa dan maksiat yang dilakukan serta hukuman dan siksa yang akan ditimpakan dengan sebab tersebut, merenungkan kebarangkalian su-ul khatimah (akhir kehidupan yang buruk), membanyakkan bergaul dengan orang-orang soleh dan ahli ilmu, sering mendengar nasihat-nasihat kebaikan, dan masih banyak lagi amalan-amalan lainnya yang dapat membantu menumbuhkan rasa takut kita kepada Allah.

Generasi terdahulu, sama ada dari kalangan para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, para Tabi’in, atau orang-orang setelah mereka yang mengikuti mereka dengan baik, adalah merupakan teladan dan contoh yang baik bagi kita dalam masalah ini. Pelbagai kisah menakjubkan tentang rasa takut mereka kepada Allah akan kita jumpai dalam lipatan buku ini. Dan dengan membacanya kita akan dapat bercermin dan mengukur sampai sejauh mana rasa takut kita kepada Allah, sehingga dengan demikian kita termotivasi untuk terus mengejar ketertinggalan kita dalam hal ini.

Semoga selawat dan salam sentiasa tercurahkan keharibaan teladan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Semak Cara Membuat Belian dan Pesanan

Write a review

Your Name:


Your Review: Note: HTML is not translated!

Rating: Bad           Good

Enter the code in the box below:



© 2014 ATSAR Enterprise | Galeri Ilmu Ahli Sunnah. All Rights Reserved.

Website tuned by fidodesign.net