Dalam sebuah doa; memiliki kekuatan luar biasa bagi kehidupan seseorang muslim. Doa merupakan sumber kekuatan, tali penghubung antara seorang hamba dengan Rabb-nya ‘Azza wa Jalla, penyejuk dan penenang jiwa, kebaikannya melimpah, dan manfaatnya begitu agung sekali.

Kerana doa adalah bukti benarnya tauhid dan ketundukan seorang hamba terhadap Rabb-nya.

Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Doa adalah ibadah. Rabb kalian berfirman, “Berdoalah kepadaku, nescaya akan aku perkenankan untukmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari mengibadahi-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan yang hina.”.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 3247)

Sebuah doa, sama ada diperkenankan mahupun tidak, ia telah pasti menjanjikan pahala dari sisi Allah selagi mana dia tidak tergesa-gesa, gopoh-gapah, putus-asa, dan bersangka buruk terhadap Allah. Sebaliknya, semakin banyak seorang hamba itu memanjatkan doa kepada Rabb-nya, maka akan semakin dekat-lah dirinya dengan Allah.

Apatah lagi apabila doa yang dipanjatnya itu adalah doa-doa yang diambil dari wahyu sama ada Al-Qur’an mahupun As-Sunnah, lalu dipanjatkan sebagaimana petunjuk yang ditunjukkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Lalu dia khusyu’ dan tadabbur di dalam setiap doa-doa yang dipanjatkannya tersebut. Kerana apabila dia memahami dari setiap bayt-bayt doa yang dia panjatkan tersebut lalu dia berdoa dengan penuh khusyu’, sabar, ikhlas, dan yakin, nescaya akan tetaplah janji Allah atasnya berupa terkabulnya doa, dan hidupnya pun menjadi bahagia lagi tenteram.

Namun cuma sedikit disayangkan, tidak ramai yang menguasai serta memahami kandungan dari doa-doa yang tsabit dalam Sunnah-sunnah Rasulullah. Mungkin kita menghafalkannya, namun kita masih gagal menghayati maknanya dengan benar dan masih gagal merealisasikannya dalam kehidupan seharian kita sehingga kita pun masih tidak merasa puas dan tidak tenteram. Akhirnya kita pun terlepas manfaat yang sangat besar darinya.

Maka, atas sebab itulah buku ini disusun oleh Syaikh Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzohullah. Buku berjudul “Fiqh Al-Ad’iyah wa Al-Adzkar” (Kefahaman terhadap doa-doa dan dzikir-dzikir) ini menjabarkan pelbagai kandungan bermanfaat dalam sebuah doa yang kian diabaikan kebanyakan kita berupa makna-maknanya dari setiap bayt-baytnya, mutiara faedahnya, aspek tauhid yang tekandung di dalamnya, aspek fiqhnya, dan huraian-huraian di dalamnya yang mengungkap kasih-sayang Allah terhadap para hamba di sebahagian dari doa-doa harian bagi umat Islam.

Di antara doa-doa serta penjabarannya yang dimuatkan dalam buku ini adalah seperti rahsia dan hikmah di balik dzikir pagi dan petang, keutamaan dan keberkahan di waktu pagi, faedah di balik dzikir dan doa tidur, keagungan dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, doa bangun tidur, doa-doa ketika merasa takut di kala tidur, doa di saat keluar dan masuk rumah, adab dan doa masuk bilik air, doa ketika azan, doa iftitah, doa-doa yang terdapat di dalam solat, rahsia di balik doa qunut dan witir, doa istikharah, doa tatkala dalam musibah, doa orang berhutang, doa pengusir syaitan, doa ruqyah untuk orang sakit, doa berlindung dari sihir, doa saat sakaratul maut, doa dalam solat jenazah, doa memohon hujan, doa ketika hujan turun, doa tatkala gerhana, doa saat berkenderaan dan safar, doa makan dan minum, doa tatkala menikah, doa untuk anak-anak, serta banyak lagi lainnya.

Semua ini dijabarkan dan dihuraikan oleh penulis sehingga membuat kita teruja untuk segera menghafal dan mengamalkan doa-doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tersebut, insyaAllah. Semoga Allah memberi kemudahan dan keberkahan buat kita.