Your shopping cart is empty!
Judul: Waktumu Dihabiskan Untuk Apa??? | Judul Asal (‘Arab): - | Penulis: Ustaz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas | Tahqiq/Takhrij: - | Penerbit: Pustaka At-Taqwa | Penterjemah: - | Berat: 183gram | Muka Surat: 150m/s. (Soft cover)
Waktu adalah modal, waktu adalah kehidupan. Jika seorang Muslim tidak memanfaatkan modal ini dengan sebaik-baiknya, maka dia pasti akan rugi dengan kerugian yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal soleh, dan saling berwasiat dengan al-haq (kebenaran) dan berwasiat dengan kesabaran.” (Surah Al-‘Ashr, 103: 1-3)
Allah Ta’ala berfirman:
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2)ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang yang berserah diri (sebagai muslim). Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenag-lenang dan dilalaikan oleh angan-angan mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).” (Surah Al-Hijr, 15: 2-3)
Dari hadis Abu Barzah Al-Aslami, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلاَهُ
“Tidak akan berganjak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga dia ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia perolehi dan ke mana dia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 2417)
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah (Wafat: 110H) berkata:
ابْنَ آدَمَ، إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
“Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari per hari. Tatkala berlalu satu hari, maka berkuranglah umurmu.” (Hilyatul Awliyaa’ oleh Abu Nu’aim, 2/148)
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah (Wafat: 751H) berkata:
“Bentuk penyia-penyiaan terbesar itu ada dua, dan kedua-duanya merupakan asal segala penyia-nyiaan; (iaitu) menyia-nyiakan hati dan yang keduanya menyia-nyiakan waktu.” (Fawa’idul Fawa’id, m/s. 385)
Buku ini membahas tentang pentingnya waktu dalam kehidupan seorang Mukmin. Bagaimana seharusnya seorang mukmin mengatur waktunya. Apa sebab-sebab yang menjadikan waktu terbuang dengan sia-sia, dan bagaimana kita seharusnya memperbaiki keadaan dengan waktu yang ada. Bagaimana pula memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sama ada tatkala sibuk mahupun lapang, agar menjadi orang yang beruntung? Temukanlah jawabannya di buku ini.
Di dalamnya turut disertakan dengan contoh dari kisah-kisah para ulama dalam memanfaatkan waktu dan kesibukan mereka.
Semoga bermanfaat.
